Teknologi Jaringan yang
menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai
aturan – aturan baku atau Prinsip
–prinsip baku dalam komunikasi data. Komunikasi merupakan proses penyampaian
pesan dari seseorang kepada orang lain hingga terjadi pengertian yang sama.
Untuk mencapai pengertian yang sama ini digunakan bahasa yang dimengerti.
Jaringan diorganisasikan sebagai suatu tumpukan lapisan (layer). Tujuan
tiap lapisan adalah memberikan layanan kepada lapisan yang berada di atasnya.
Misal lapisan 1 memberi layanan terhadap lapisan 2. Dalam Komunkasi data
jaringan dibutuhkan Protokol untuk
masing-masing lapisan. Protokol adalah aturan suatu "percakapan" yang
dapat dilakukan. Protokol mendefinisikan format, urutan pesan yang dikirim dan
diterima antar sistem pada jaringan dan melakukan operasi pengiriman dan
penerimaan pesan. Protokol lapisan n pada satu mesin akan berbicara dengan
protokol lapisan n pula pada mesin lainnya. Dengan kata lain, komunikasi antar
pasangan lapisan N, harus menggunakan protokol yang sama. Misal, protokol
lapisan 3 adalah IP, maka akan ada pertukaran data secara virtual dengan protokol
lapisan 3, yaitu IP, pada stasiun lain.
Pada kenyataannya protokol lapisan n+1 pada satu mesin tidak dapat
secara langsung berbicara dengan protokol lapisan n+1 di mesin lain, melainkan
harus melewatkan data dan kontrol informasi ke lapisan yang berada dibawahnya
(lapisan n), hingga ke lapisan paling bawah. Antar lapisan yang
"berkomunikasi", misal lapisan n dengan lapisan n+1, harus
menggunakan suatu interface(antar muka) yang mendefinisikan layanan-layanannya.
Himpunan lapisan dan protokol disebut arsitektur protokol. Urutan protokol yang
digunakan oleh suatu sistem, dengan satu protokol per lapisan, disebut stack
protocol. Agar suatu paket data dapat saling dipertukarkan antar lapisan, maka
paket data tersebut harus ditambahkan suatu header yang menunjukkan
karakteristik dari protokol pada lapisan tersebut.
Satu stasiun dapat berhubungan dengan stasiun lain dengan cara
mendefinisikan spesifikasi dan standarisasi untuk segala hal tentang media
fisik komunikasi dan juga segala sesuatu menyangkut metode komunikasi datanya.
Hal ini dilakukan pada lapisan 1.
Karena begitu kompleknya tugas-tugas yang harus disediakan dan
dilakukan oleh suatu jaringan komputer, maka tidak cukup dengan hanya satu
standard protokol saja. Tugas yang komplek tersebut harus dibagi menjadi
bagianbagian yang lebih dapat di atur dan diorganisasikan sebagai suatu
arsitektur komunikasi.
Menanggapi hal tersebut, suatu organisasi standard ISO (International
Standard Organization) pada tahun 1977 membentuk suatu komite untuk
mengembangkan suatu arsitektur jaringan. Hasil dari komite tersebut adalah Model Referensi OSI
(Open Systems Interconnection). Model Referensi OSI adalah System Network
Architecture (SNA) atau dalam bahasa Indonesianya Arsitektur Jaringan Sistem.
Hasilnya seperti pada Gambar OSI
MODEL OSI
Tujuan dari OSI adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi
dapat terjalin dari system yang berbeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada Hardware dan Software di tingkat Underlying (Bawah/Dasar)
ISO (International Standard Organizations) membuat aturan baku
sebagai prinsip komuniksi data
dengan
nama Model Referensi OSI (Open System Interconnection), dengan ada nya model
OSI ini semua Vendor perangkat telekomunikasi memiliki pedoman dalam
mengembangkan Protokol. Istilah “Open”
pada OSI untuk menyatakan Model jaringan
yangmelakukan interkoneksi tanpa memandang Hardware yang digunakan,
sepanjang software komunikasi sesuai dengan Standard.
Setiap lapisan memiliki tugas yang berbeda satu sama lain. Berikut
masingmasing tugas dari tiap lapisan:
· 7) Application
Layer : menyediakan
layanan untuk aplikasi misalnya transfer file, email, akses suatu komputer atau
layanan.
· 6) Presentation Layer : bertanggung jawab untuk menyandikan informasi. Lapisan
ini membuat dua host dapat berkomunikasi.
· 5) Session Layer : membuat sesi untuk proses dan mengakhiri sesi
tersebut. Contohnya jika ada login secara interaktif maka sesi dimulai dan
kemudian jika ada permintaan log off maka sesi berakhir. Lapisan ini juga
menghubungkan lagi jika sesi login terganggu sehingga terputus. Pada Session
Layer Komunikasi dapat berlangsung 3 mode dialog :
· 4) Transport Layer : lapisan ini mengatur pengiriman pesan dari hos-host di
jaringan. Pertama data
dibagi-bagi menjadi paket-paket sebelum pengiriman dan kemudian penerima akan
menggabungkan paket-paket tersebut menjadi data utuh kembali. Lapisan ini juga
memastikan bahwa pengiriman data bebas kesalahan dan kehilangan paket data.
· 3) Network Layer : lapisan bertanggung jawab untuk menerjemahkan
alamat logis jaringan ke alamat fisik jaringan. Lapisan ini juga memberi
identitas alamat, jalur perjalanan pengiriman data, dan mengatur masalah
jaringan misalnya pengiriman paket-paket data.
· 2) Data Link Layer :lapisan data link mengendalikan kesalahan antara
dua komputer yang berkomunikasi lewat lapisan physical. Data link biasanya
digunakan oleh hub dan switch.
Ada 2 Sublayer data Link :
1. LLC (Logical Link
Control)
Berfungsi
untuk memalakukan Pemeriksaan Kesalahan dan Menangani transmisi Frame. Freme
merupupakan paket data dan nomor urtut yang digunakan untuk memastikan
Pengiriman dan sebuah Checksum untuk melacak data yang korup.
2. MAC (Medium Access
Control)
Berfungsi untuk mengambil dan melepaskan data dari dan ke
kabel.
· 1) Physical Layer : lapisan physical mengatur pengiriman data
berupa bit lewat kabel. Lapisan ini berkaitan langsung dengan perangkat keras
seperti kabel, dan kartu jaringan (LAN CARD).
Hal-hal yang penting dalam lapisan
Fisik ini adalah :
-
Karakteristik fisiknya terdiri
dari Media dan antarmuka.
-
Representasi Bit-bit, Maksudnya
lapisan Fisik harus mampu menterjemahkan Bit 0 dan 1, juga termasuk pengkodean
dan bagaimana menghgantikan sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
-
Laju Data (Date Rate)
-
Sinkronisasi Bit
-
Line Configuration(Konfigurasi
Saluran), Misalnya Point to point atao Point to Multipoint configuration.
-
Topologi Fisik. Misalnya : Mesh
Topology, Star, Ring, atau Bus Topology.
-
Mode Transmisi, Misalnya: Half
duplexFull duplex.
7 Lapis yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 Sub-Kelompok
(Subgroups) :
Ø Lapisan 1, 2 dan 3 adalah Network Support Layer (Lapisan-lapisan
Pendukung Jaringan).
Ø Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan User Support Layer (Lapisan –lapisan
Pendukung Pengguna)
Ø Lapisan 4 adalah Transport Layer merupakan lapisan yang menghubungkan 2
Subgroup sehingga lapisan User Support Layer dapat mengerti pesan yang dikirim
Network Support Layer,
MODEL TCP/IP
Selain referensi model arsitektur protokol OSI,
ada model arsitektur protokol yang umum digunakan yaitu TCP/IP (Transfer Control Protokol/Internet Protocol).
Arsitektur TCP/IP lebih sederhana dari pada tumpukan protokol OSI,
yaitu berjumlah 5 lapisan protokol. Jika diperhatikan pada Gambar Perbandingan
TCP/IP dan OSI, ada beberapa lapisan pada model OSI yang dijadikan satu pada
arsitektur TCP/IP. Gambar tersebut juga menjelaskan protokol-protokol apa
saja yang digunakan pada setiap lapisan di TCP/IP model. Beberapa protokol yang
banyak dikenal adalah FTP (File Transfer Protocol) yang digunakan pada saat
pengiriman file. HTTP merupakan protokol yang dikenal baik karena banyak digunakan
untuk mengakses halaman-halaman web di Internet.
Perbandingan
TCP/IP dan OSI
Berikut penjelasan lapisan
layanan pada TCP/IP:
v 5) Lapian Application, menyediakan komunikasi antar proses atau
aplikasi pada host yang berjauhan namun terhubung pada jaringan.
v 4) Lapisan Transport (End-to-End),
menyediakan layanan transfer end-toend. Lapisan ini juga termasuk mekanisme untuk menjamin
kehandalan transmisi datanya. Layanan ini tentu saja akan menyembunyikan segala
hal yang terlalu detail untuk lapisan di atasnya.
v 3) Lapisan Internetwork, fokus pada pemilihan jalur (routing) data dari host sumber ke host tujuan yang melewati satu atau lebih
jaringan yang berbeda dengan menggunakan router.
v 2) Layanan Network
Access/Data link,
mendefinisikan antarmuka logika antara sistem dan jaringan.
v 1) Lapisan Physical, mendefinisikan karakteristik dari media
transmisi, pensinyalan dan skema pengkodean sinyal
Cara KerjaTCP/IP
Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP
menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap
lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses
data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke
lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data
antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas.
Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi
dikirimkan ke Lapisan Transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang
tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header
yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data
dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan. Dari Lapisan Transport,
data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network /
Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi
informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan
untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke
network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari
satu interface pada host.
Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang
paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi
pada network yang akan dilalui. Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada gambar berikut
ini :
Selanjutnya data
menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi
frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link.
Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk
dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir
data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk
besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun
cahaya, sesuai media yang digunakan. Di bagian penerima, proses pengolahan data
mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan (dari bawqah ke atas).
Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data.
Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang
ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya
data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket
data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host
yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan
diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke
network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada
lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi
header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket
data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim
dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
Proses
yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data.
Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu
mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di bawahnya.
Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah
menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan
fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di
bawahnya. Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di
bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokoll
tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya.
0 comments:
Post a Comment